Kasta atau derajat sesungguhnya melampui nilai nilai intelektualitas . Kasta tidak dapat di rubah atau di pengaruhi oleh nilai nilai intelektualitas , karena sesungguhnya Kasta adalah sebuah makna spiritual yang merupakan representasi dari fenotype , yaitu watak atau karakter psikologi manusia yang terwujud karena beberapa akumulasi sebab dan muasal .

Fenotype adalah watak dan karakter psikologi manusia yang secara fundamen di dapat secara dini lewat aliran darah yang di dapatnya pada awal kehidupan manusia . Artinya kedua orangtua kita khususnya , serta para leluhur kita akan menentukan dan berperan memberi warna ke dalam fenotype yang ada di dalam diri kita . Secara lazim fenotype akan mengalir lewat darah sehinggan akan membentuk watak dan karakter psikologi kita , yang di dalam wacana spiritual religius sering di sebut sebagai KASTA .

Kasta melampaui nilai nilai intelektual seseorang , artinya wacana intelektualitas seseorang tidak akan serta merta membuat derajat seseorang secara spiritual menjadi baik atau dengan kata lain nilai nilai intelektual tidak serta merta akan membuat manusia mendapatkan Value KASTA yang tinggi . Karena Value KASTA terletak dan tersimpan di dalam subsconscious of mind manusia . Di mana KASTA adalah merupakan sosok pribadi tersendiri yang tidak akan nampak atau kelihatan begitu saja di depan mata , akan tetapi KASTA dapat di rasakan sebagai sebuah ruh atau spirit yang dapat kita temui di dalam setiap pribadi manusia .

Di dalam budaya Jawa kita mengenal akan istilah BOBOT , BIBIT dan BEBET . Dan di dalam kearifan manapun akan selalu menyiratkan pentingnya akan Silsilah dan garis keturunan yang jelas sebagai sebuah aset pembentuk watak dan karakter psikologi manusia . Bukan garis keturunan bangsawan atau pejabat , akan tetapi garis keturunan yang melahirkan fenotype fenotype yang baik sehingga akan melahirkan pekerti pekerti yang tinggi .

Di ilhami dari pemahaman tersebut di atas maka kita akan menjadi mafhum apabila di sekitar kita melihat hal hal kemungkaran , kenaifan , kekotoran , dan kemunafikan yang di perbuat oleh orang orang yang seharusnya secara intelektual memiliki wawasan yang mencukupi , memiliki wawasan spiritual yang mumpuni , memiliki jabatan yang tinggi , memiliki kekayaan yang luar biasa . Bagaimana petinggi atau pejabat mengeruk habis uang rakyat , korupsi ? Bagaimana Firaun Firaun kecil yang gila kekuasaan , menindas dan mengintimidasi , menelikung menggunting dalam lipatan , berkhianat , memfitnah dan tindakan tindakan yang tidak merepresentasikan wawasan intelektualitasnya .

0 komentar

Related Links

Related Links