Permisifisme terhadap sebuah hubungan tidak wajar yaitu perselingkuhan , telah merasuk di dalam hampir sebagian besar masyarakat kita . Perselingkuhan seolah adalah menjadi suatu hal yang wajar dan biasa sehingga tidak ada yang perlu di permasalahkan lagi .

Namun nilai kewajaran dan ketidakpedulian tersebut tentu saja tidak mewakili semua orang , hanya akan muncul pada benak di kepala orang orang yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama saja .

Di dalam sebuah hubungan perselingkuhan , bermula dari beragam alasan dan cerita . Faktor keliaran nafsu binatang manusia tentunya yang paling berperan dalam hal ini , selebihnya dapat di karenakan kondisi dan situasi , misalnya pada kasus teman curhat dan kebablasan menjadi perselingkuhan , atau try and error iseng saling goda dan mencoba , dan terakhir yang banyak menjadi alasan adalah murni karena perburuan entah karena faktor ekonomi dan profesi atau hanya sekedar menuruti keisengannya sendiri .

Dalam sebuh hubungan perselingkuhan , sesungguhnya wanita akan banyak sekali di rugikan , antara lain karena :

  1. Resiko kehamilan pada hubungan perselingkuhan .
  2. Memaksa dirinya untuk selalu berbohong di saat harus meluangkan waktu di luar dengan pasangan selingkuhnya .
  3. Kebanyakan pihak wanita akan menjadi pihak yang mengalami tekanan baik secara fisik ataupun psikis .
  4. Pada akhir hubungan yang tidak baik , pihak laki laki seringkali melakukan intimidasi dan tekanan phisik dan psikis baik berupa tindakan kekerasan atau pelecehan atas martabat seorang wanita .
  5. Apabila hubungan itu berakhir , sebagai bentuk arogansi terakhirnya biasanya pihak laki laki akan berusaha membuat malu entah dengan bagaimanapun caranya .

Kondisi tersebut di atas hendaklah menjadi bahan pertimbangan khususnya kaum wanita semoga dengan cukup bijak dapat menimbang seberapa urgent-kah baginya untuk menjalin sebuah hubungan yang berdasar atas hubungan perselingkuhan .

0 komentar

Related Links

Related Links